Perihal Ikhlas (2)

   Jadi kesia-siaan yang demikian oleh orang bijak diibaratkan seperti orang yang pergi ke pasar dengan kantongnya yang penuh kerikil, dimana setiap orang akan melihat dan menilainya sebagai orang yang berkantong tebal alias berduit banyak, sehingga semua orang pun akan berbisik, “Ah, alangkah bahagianya orang itu dengan kantongnya yang penuh dengan uang” padahal sesungguhnya orang tersebut tidak dapat mengambil manfaat sedikitpun dari kantongnya, kecuali hanya sanjungan dan pujian dari orang belaka, bagaimana ia akan dapat membeli sesuatu, sedang kerikil itu sama sekali tidak berharga dan tidak bisa digunakan sebagai alat pembayaran. Demikianlah perumpamaan bagi mereka yang beramal dengan disertai riya’ atau sum’ah.
   Dalam surat Al-Furqon ayat 23 Allah SWT berfirman:
   “Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan.”
   Dari Sufyan Ats-Tsauri dari seorang (sahabat) dari mujahid, ia berkata, “Ada seorang datang kepada Nabi SAW dan berkata, Ya Rasulullah, sesungguhnya aku bersedekah dengan sesuatu dan dengan sedekah itu aku hanya mengharap keridhaan Allah tetapi aku juga senang bila dikatakan orang yang baik (oleh orang lain).”
   Lantas turunlah firman Allah SWT dalam surat Al-Kahfi ayat 110 yang artinya:
   “Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan janganlah ia mengharapkan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya”.
 
Mari Jadikan Segalanya Lebih Mudah Lagi
   Oleh karena itu ketika seseorang menginginkan pahala di sisi Allah atas apa yang ia kerjakan maka hendaklah ia mengerjakan amal shaleh tersebut dengan penuh keikhlasan dan tidak mencampurinya dengan segala bentuk penyekutuan kepada seorang pun selain daripada-Nya.

   Seorang arif menyebutkan bahwasannya terdapat tujuh perkara yang mana bila perkara tersebut tidak disertai dengan tujuh perkara yang lain, maka apa yang dikerjakan hanyalah sebuah kesia-siaan belaka, tanpa ada kemanfaatan sedikit pun yang dapat ia ambil darinya, adapun tujuh perkara tersebut adalah:
1.      Seseorang yang mengaku takut kepada Allah akan tetapi ia tidak mau meninggalkan perbuatan-perbuatan dosa, maka tidaklah takut yang demikian itu, melainkan hanyalah sebuah tipuan belaka, dimana ia tidak akan dapat mengambil manfaat dari takutnya tersebut, melainkan hanya kesia-siaan belaka.
Al-Matjar Raabih


2.      Seseorang yang berharap mendapatkan pahala dari Allah SWT akan tetapi dirinya enggan berusaha dan beribadah kepada-Nya, maka sungguh pengharapan yang demikian adalah tidak dapat memberi manfaat sedikit pun bagi dirinya.
3.      Niat untuk melakukan kebaikan kepada Allah SWT akan tetapi tidak direalisasikan dalam perbuatan/kenyataan, maka niat (kata hati) yang demikian tidak memberi manfaat bagi dirinya.
4.      Seseorang yang berdoa kepada Allah akan tetapi tidak disertai dengan usaha secara lahiriyah, maka doa yang demikian tidaklah dapat memberi manfaat bagi dirinya. Sebab kesungguh-sungguhan di dalam berdoa adalah berarti bersungguh-sungguh pula di dalam bentuk amaliyahnya, dan disinilah Allah SWT akan memberi petunjuk kepadanya. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT: “Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh di dalam (mencari keridhaan) Kami, niscaya Kami akan memberi petunjuk kepada mereka (menuju) jalan-jalan Kami dan sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang berbuat baik”.
Tuhfatul Arusy

5.      Seseorang yang memohon ampun kepada Allah akan tetapi tidak menyesali dosa-dosa yang telah dilakukan olehnya, maka tidaklah permohonan yang ia lakukan, melainkan hanya sebatas di lisan saja, tanpa ada kesungguhan di hati penyesalan yang sebenar-benarnya.
6.      Seseorang yang berbuat kebaikan dalam bentuk lahirnya (yang tampak) akan tetapi ketika orang tidak melihat atau memperhatikannya ia mengerjakannya dengan tidak baik, maka perbuatan yang demikian hanyalah cermin dari kepura-puraan belaka, sehingga hal itu tidak membawa kebaikan sedikit pun bagi dirinya.

7.      Seseorang yang bersungguh-sungguh di dalam beramal, akan tetapi ia tidak ikhlas karena Allah  SWT semata.

No comments:

Post a Comment